Set Instruksi dan Pengalamatan
PENG. ORG. & ARSITEKTUR KOMPUTER
SET INSTRUKSI DAN PENGALAMATAN
-ANANTO UMAR (11114000)
-ASTRID NABILA (114763)
-DIMMAS RAKA SETTI (13114119)
-HELMI STYA PUTRO (14114880)
-M. ABDUL GONI (1C114740)
-PUTRI DWI HANDAYANI (18114592)
2KA04
UNIVERSITAS GUNADARMA TAHUN 2015/2016
Kata Pengantar
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
karunia-Nya, kami diberikan kesempatan dan kesehatan untuk menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini yang berjudul “Set Instruksi dan
Pengalamatan”.
Makalah ini disusun dengan
tujuan utama menyelesaikan tugas mata kuliah Pengantar Organisasi dan
Arsitektur Komputer. Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang
telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini dan kepada dosen
mata kuliah Pengantar Organisasi dan Arsitektur Komputer, Henki Firdaus. Terima
kasih juga kami ucapkan kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu penulis
dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari sepenuhnya
bahwa pengalaman dan ilmu yang dimiliki masih terbatas dan terdapat banyak
kekurangan sehingga penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna. Namun
penulis tetap bersyukur karena dengan bimbingan dan bantuan semua pihak,
makalah ini dapat diselesaikan. Penulis mengharapkan adanya kritik dan saran
yang membangun guna mencapai hasil yang lebih baik. Semoga makalah ini dapat
berguna dan bermanfaat bagi yang pembaca.
Jakarta, November 2015
Penulis
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar 1
Daftar
Isi 2
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 3
1.2 Identifikasi Masalah 3
1.3 Tujuan Pembelajaran 3
1.4 Metode Penulisan 3
BAB
II SET INSTRUKSI
2.1
Karakteristik Insturksi Mesin 4
2.2
Operand dari Operasi 11
BAB
III MODE DAN FORMAT SET PENGALAMATAN INTRUKSI
3.1
Mode Pengalamatan 14
BAB
IV PENUTUP
4.1
KESIMPULAN 20
DAFTAR
ISI
21
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Set instruksi merupakan
sederetan bit yang menggambarkan letak lokasi instruksi yang harus dijalankan
oleh mesin secara spesifik. Perancangan format instruksi sendiri merupakan
proses yang kompleks. Dalam pembuatan set instruksi tersebut harus diperhatikan
beberapa hal, antara lain: panjang dari set instruksi, keseragaman bentuk set
instruksi, jumlah opcode serta operand yang mengikuti opcode tersebut, dan
bagaimana mode addressing ditentukan. Pada prakteknya format set instruksi
menentukan hampir keseluruhan arsitektur komputer baik secara hardware maupun
logic.
Berdasarkan bentuk set
instruksinya, arsitektur computer didunia dapat dibedakan menjadi dua jenis
yaitu RISC dan CISC. Perbedaan yang paling mencolok dari kedua jenis arsitektur
computer ini adalah RISC (Reduce Instruction Set Computer) menggunakan set
instruksi yang lebih sederhana dibandingkan dengan CISC (Complex Instruction Set Computer).
Perumusan
Masalah
Dalam
menyusun makalah ini, penulis merumuskan beberapa masalah berkaitan dengan :
1. Karaktersitik Instruksi
Mesin
2. Tipe-tipe Operand dan
Operasi
3. Pengalamatan
4. Format Instruksi
1.3
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu sebagi
berikut :
1.
Untuk
menambah ilmu dan pengetahuan mengenai masalah yang diangkat dalam makalah.
2.
Untuk
memberikan pengetahuan tentang Set Instruksi dan Pengalamat.
1.4 Metode Penulisan
Dalam
menyusun makalah ini, penulis menggunakan metode literatur yaitu dengan mengkaji
buku sebagai acuan yang sesuai dengan pembahasan dan browsing data di internet.
BAB 2
SET INSTRUKSI
2.1 Karakteristik Instruksi Mesin
·
Karakteristik adalah ciri-ciri khusus atau mempunyai
sifat khas sesuai dengan perwatakan tertentu.
·
Instruksi adalah perintah atau arahan (untuk melakukan
suatu pekerjaan atau melaksanakan suatu tugas.
·
Mesin adalah perkakas untuk menggerakkan, atau membuat
sesuatu yang dijalankan dengan roda-roda dan digerakkan oleh tenaga manusia
atau motor penggerak yang menggunakan bahan bakar minyak atau tenaga alam.
·
karakteristik-karakteristik instruksi mesin adalah
ciri-ciri khusus atau sifat khas yang dimiliki oleh instruksi-instruksi atau
kode operasi dalam pemrograman komputer.
·
Instruksi mesin (machine instruction) yang dieksekusi
membentuk suatu operasi dan berbagai macam fungsi CPU.
·
Kumpulan fungsi yang dapat dieksekusi CPU disebut set
instruksi (instruction set) CPU.
Mempelajari karakteristik instruksi mesin, meliputi :
Ø Elemen-elemen
instruksi mesin
Ø Representasi
instruksinya
Ø Jenis-jenis
instruksi
Ø Penggunaan
alamat
Ø Rancangan
set instruksi
A.
Elemen Instruksi Mesin
Untuk dapat
dieksekusi suatu instruksi harus berisi elemen informasi yang diperlukan CPU
secara lengkap dan jelas, antara lain :
1.
Operation code (Op code)
Menspesifikasi operasi yang akan dilakukan. Kode operasi berbentuk kode biner.
2.
Source Operand reference
Operasi dapat berasal dari lebih satu sumber. Operand adalah input operasi.
3.
Result Operand reference
Merupakan hasil atau keluaran operasi
4.
Next Instruction reference
Elemen ini menginformasikan CPU posisi instruksi berikutnya yang harus diambil
dan dieksekusi.
B. Representasi Instruksi
·
Instruksi
komputer direpresentasikan oleh sekumpulan bit. Instruksi dibagi menjadi
beberapa field.
·
Field-field
ini diisi oleh elemen-elemen instruksi yang membawa informasi bagi operasi CPU.
·
Layout
instruksi dikenal dengan format instruksi.
Format Instruksi
Kode operasi (op code)
direpresentasikan dengan singkatan-singkatan, yang disebut mnemonic. Mnemonic mengindikasikan
suatu operasi bagi CPU.
Contoh mnemonic adalah :
ADD = penambahan
SUB = substract (pengurangan)
LOAD = muatkan data ke memori
Contoh representasi operand secara simbolik :
·
ADD X, Y artinya tambahkan nilai yang berada pada
lokasi Y ke isi register X, dan simpan hasilnya di register X.
·
Programmer dapat menuliskan program bahasa mesin dalam
bentuk simbolik.
·
Setiap op code simbolik memiliki representasi biner
yang tetap dan programmer dapat menetapkan lokasi masing-masing operand.
A.
Jenis - Jenis Instruksi
·
Pengolahan
data (data processing),
meliputi operasi-operasi aritmetika dan logika. Operasi aritmetika memiliki
kemampuan komputasi untuk pengolahan data numerik. Sedangkan instruksi logika
beroperasi terhadap bit-bit word sebagai bit, bukannya sebagai bilangan,
sehingga instruksi ini memiliki kemampuan untuk pengolahan data lain.
·
Perpindahan
data(data movement),
berisi instruksi perpindahan data antar register maupun modul I/O. Untuk dapat
diolah oleh CPU maka diperlukan instruksi-instruksi yang bertugas memindahkan
data operand yang diperlukan.
·
Penyimpanan
data (data storage),
berisi
instruksi-instruksi penyimpanan ke memori. Instruksi penyimpanan sangat penting
dalam operasi komputasi, karena data tersebut akan digunakan untuk operasi berikutnya,
minimal untuk ditampilkan pada layar harus diadakan penyimpanan walaupun
sementara.
·
Kontrol
aliran program (program flow control),
berisi
instruksi pengontrolan operasi dan pencabangan. Instruksi ini berguna untuk
pengontrolan status dan mengoperasikan percabangan ke set instruksi lain.
Contoh suatu ekspresi bilangan :
X = X + Y;
X dan Y berkorespondensi dengan lokasi 513 dan 514.
Pernyataan dalam bahasa tingkat tinggi tersebut menginstruksikan komputer untuk
melakukan langkah berikut ini :
-Muatkan sebuah register dengan isi lokasi memori 513.
-Tambahkan isi lokasi memori 514 ke register.
-Simpan isi register ke lokasi memori 513.
Korelasi:
·
Terlihat
hubungan antara ekspresi bahasa tingkat tinggi dengan bahasa mesin.
·
Dalam bahasa
tingkat tinggi, operasi dinyatakan dalam bentuk aljabar singkat menggunakan
variabel.
·
Dalam bahasa
mesin hal tersebut diekspresikan dalam operasi perpindahan antar register.
A.
Jumlah Alamat
Jumlah
register atau alamat yang digunakan dalam operasi CPU tergantung format operasi
masing-masing CPU. Ada format operasi yang menggunakan 3, 2, 1 dan 0 register. Umumnya
yang digunakan adalah 2 register dalam suatu operasi. Desain CPU saat ini telah
menggunakan 3 alamat dalam suatu operasi, terutama dalam MIPS (Million Instruction
per Second). Alamat per instruksi yang lebih sedikit akan membuat instruksi
lebih sederhana dan pendek, tetapi lebih sulit mengimplementasikan fungsi-fungsi
yang kita inginkan. Karena instruksi CPU sederhana maka rancangan CPU juga
lebih sederhana.
Jumlah bit
dan referensi per instruksi lebih sedikit sehingga fetch dan eksekusi lebih
cepat. Jumlah instruksi per program biasanya jauh lebih banyak. Pada jumlah
alamat per instruksi banyak, jumlah bit dan referensi instruksi lebih banyak
sehingga waktu eksekusi lebih lama. Diperlukan register CPU yang banyak, namun
operasi antar register lebih cepat. Lebih mudah mengimplementasikan fungsi-fungsi
yang kita inginkan. Jumlah instruksi perprogram jauh lebih sedikit. Untuk lebih
jelas perhatikan contoh instruksi-instruksi dengan jumlah register berbeda
untuk menyelesaikan persoalan yang sama. Contoh
penggunaan set instruksi dengan alamat 1, 2, dan 3 untuk menyelesaikan operasi
hitungan.
Y = (A - B) / (C + D * E)
Saya akan mencoba menjelaskan ketiga instruksi di atas.
Instruksi 3 alamat :
1. Pertama, A - B lalu disimpan di Y.
2. Lalu kita mengalikan D dan E lalu
disimpan di register baru yaitu T.
3. T tersebut lalu ditambahkan dengan
register C dan disimpan di register T.
4. Lalu register Y, yaitu hasil dari A
- B tadi dibagi dengan register T lalu disimpan di register Y.
5. Bisa kita lihat,untuk instruksi 3
alamat, setiap instruksi terdiri dari 3 register.
Instruksi 2 alamat :
1. Pertama register A dipindahkan ke Y.
2. Register Y dikurangi dengan register
B dan disimpan di register Y. A - B sudah didapatkan, simpan di register Y.
3. Selanjutnya register D dipindahkan
ke register T, lalu register T dikalikan dengan register E dan disimpan di
register T. Singkatnya, D*E itu sama dengan T*E dan disimpan di register T,
cara ini digunakan karena kita memakain instruksi 2 alamat.
4. Lalu register T ditambahkan dengan
register C dan disimpan di register T.
(C + D * E) sudah didapatkan dan disimpan di register T.
5. Lalu terakhir register Y yang sudah
kita dapatkan tadi dibagi dengan register T dan disimpan di register Y.
6. Bisa kita lihat, instruksi 2 alamat
memakai 2 instruksi, seperti Y dan A, Y dan B, T dan D, dan seterusnya.
Instruksi 1 alamat :
1. Pada istruksi tentu saja kita hanya
menggunakan 1 instruksi.
2. Pertama LOAD D ke AC (Accumulator).
3. Lalu AC dikalikan dengan register E
dan disimpan di AC.
4. Register AC lalu ditambahkan dengan
register C dan disimpan di register AC.
5. Simpan register AC ke register Y.
6. LOAD lagi register A ke AC.
7. Register AC lalu dikurangkan dengan
register B dan disimpan di register AC.
8. Lalu register AC dibagi dengan
regiser Y dan disimpan di register AC.
9. Simpan register AC ke register Y.
Spesifikasi instruksi 3 alamat :
-Simbolik : a = b + c.
-Format alamat : hasil, operand 1, operand 2.
-Digunakan dalam arsitektur MIPS.
-Memerlukan word panjang dalam suatu instruksi.
Spesifikasi instruksi 2 alamat :
-Simbolik : a = a + b.
-Satu alamat diisi operand terlebih dahulu kemudian digunakan untuk menyimpan
hasilnya.
-Tidak memerlukan instruksi yang panjang.
-Jumlah instruksi per program akan lebih banyak daripada 3 alamat.
-Diperlukan penyimpanan sementara untuk menyimpan hasil.
Spesifikasi instruksi 1 alamat :
-Memerlukan alamat implisit untuk operasi.
-Menggunakan register akumulator (AC) dan digunakan pada mesin lama.
Spesifikasi instruksi 0 alamat :
-Seluruh alamat yang digunakan implisit.
-Digunakan pada organisasi memori, terutama operasi stack.
B.
Rancangan Set Instruksi
Aspek paling
menarik dalam arsitektur komputer adalah perancangan set instruksi, karena
rancangan ini berpengaruh banyak pada aspek lainnya.
-Set instruksi menentukan banyak fungsi yang harus dilakukan CPU.
-Set instruksi merupakan alat bagi para pemrogram untuk mengontrol kerja CPU.
Pertimbangan : Kebutuhan pemrogram menjadi bahan pertimbangan dalam merancang
set instruksi.
Masalah rancangan yang fundamental meliputi :
·
Operation repertoire :
Berapa banyak dan operasi-operasi apa yang harus tersedia.
Sekompleks apakah operasi itu seharusnya.
·
Data types :
Jenis data.
Format data.
·
Instruction format :
Panjang instruksi.
Jumlah alamat.
Ukuran field.
·
Registers :
Jumlah register CPU yang dapat direferensikan oleh instruksi, dan fungsinya.
Addressing :
Mode untuk menspesifikasi alamat suatu operand.
Mode untuk menspesifikasi alamat suatu operand.
2.1 Operand dari Operasi
Operand
adalah sebuah objek yang ada pada operasi matematika yang dapat digunakan untuk
melakukan operasi. Operand atau operator dalam bahasa C berbentuk simbol bukan
berbentuk keyword atau kata yang biasa ada di bahasa pemrograman lain. Simbol
yang digunakan bukan karakter yang ada dalam abjad tapi ada pada keyboard kita
seperti =,,* dan sebagainya.
Melihat dari sumbernya, operand suatu operasi dapat berada di salah satu dari ketiga daerah berikut ini :
Melihat dari sumbernya, operand suatu operasi dapat berada di salah satu dari ketiga daerah berikut ini :
1. Memori utama atau memori virtual
2. Register CPU
3. Perangkat I/O
Tipe-tipe operand diantaranya :
1. Addresses (akan dibahas pada
addressing modes)
2. Numbers :
- Integer or fixed point
- Floating point
- Decimal (BCD)
- Integer or fixed point
- Floating point
- Decimal (BCD)
3. Characters :
- ASCII
- EBCDIC
- ASCII
- EBCDIC
4. Logical Data : Bila data berbentuk
binary: 0 dan 1
Jenis-jenis operator adalah sebagai
berikut :
1. Operator Aritmetika
Operator untuk melakukan fungsi aritmetika seperti : +(penjumlahan), – (mengurangkan), * (mengalikan), / (membagi).
Operator untuk melakukan fungsi aritmetika seperti : +(penjumlahan), – (mengurangkan), * (mengalikan), / (membagi).
2. Operator relational
Operator untuk menyatakan relasi atau perbandingan antara dua operand, seperti > (lebih besr), =(lebih besar atau sama), <= (lebih kecil atau sama), == (sama), != (tidak sama).
Operator untuk menyatakan relasi atau perbandingan antara dua operand, seperti > (lebih besr), =(lebih besar atau sama), <= (lebih kecil atau sama), == (sama), != (tidak sama).
3. Operator Logik
Operator untuk merelasikan operand secara logis seperti && (and), || (or), !(not).
Operator untuk merelasikan operand secara logis seperti && (and), || (or), !(not).
Tindakan CPU sama dengan arithmetic
Operasi set instruksi untuk operasi logical :
1. AND, OR, NOT, EXOR
2. COMPARE : melakukan perbandingan logika.
3. TEST : menguji kondisi tertentu.
4. SHIFT : operand menggeser ke kiri atau kanan menyebabkan konstanta pada ujung bit.
5. ROTATE : operand menggeser ke kiri atau ke kanan dengan ujung yang terjalin
Operasi set instruksi untuk operasi logical :
1. AND, OR, NOT, EXOR
2. COMPARE : melakukan perbandingan logika.
3. TEST : menguji kondisi tertentu.
4. SHIFT : operand menggeser ke kiri atau kanan menyebabkan konstanta pada ujung bit.
5. ROTATE : operand menggeser ke kiri atau ke kanan dengan ujung yang terjalin
A.
Tipe Operasi
Dalam
perancangan arsitektur komputer, jumlah kode operasi akan sangat berbeda untuk
masing-masing komputer, tetapi terdapat kemiripan dalam jenis operasinya.
Jenis Operasi Komputer
Jenis Operasi Komputer
Transfer data
Logika
BAB
3
MODE DAN FORMAT SET PENGALAMATAN
INTRUKSI
3.1
Mode Pengalamatan
Mode pengalamatan adalah bagaimana cara menunjuk dan mengalamati
suatu lokasi memori pada sebuah alamat dimana operand akan diambil.
Mode pengalamatan diterapkan pada set instruksi, dimana pada umumnya instruksi
terdiri dari opcode (kode operasi) dan alamat. Setiap mode pengalamatan
memberikan fleksibilitas khusus yang sangat penting.
Tujuan
yang mempengaruhi arsitektur komputer ketika memilih mode pengalamatan:
·
Mengurangi panjang
instruksi dengan mempunyai medan yang pendek untuk alamat.
·
Menyediakan
bantuan yang tangguh kepada pemrogram untuk penanganan data kompleks seperti
pengindeksan sebuah array, control loop, relokasi program dan sebagainya.
A.
Jenis-jenis Pengalamatan
1. Direct Addresing
Dalam mode
pengalamatan direct addressing, harga yang akan dipakai diambil langsung dalam
alamat memori lain. Contohnya: MOV A,30h. Dalam instruksi ini akan dibaca data
dari RAM internal dengan alamat 30h dan kemudian disimpan dalam akumulator.
Mode pengalamatan ini cukup cepat, meskipun harga yang didapat tidak langsung
seperti immediate, namun cukup cepat karena disimpan dalam RAM internal.
Demikian pula akan lebih mudah menggunakan mode ini daripada mode immediate
karena harga yang didapat bisa dari lokasi memori yang mungkin variabel.
Kelebihan
:
·
Field alamat
berisi efektif address sebuah operand
Kekurangan
:
·
Keterbatasan field
alamat karena panjang field alamat biasanya lebih kecil dibandingkan panjang
word
Contoh
:
ADD
A ; tambahkan isi pada lokasi alamat A ke akumulator
2. Indirect Addresing
Mode pengalamatan indirect addressing sangat berguna
karena dapat memberikan fleksibilitas tinggi dalam mengalamati suatu
harga. Mode ini pula satu-satunya cara untuk mengakses 128 byte lebih dari
RAM internal pada keluarga 8052.Contoh: MOV A,@R0. Dalam instruksi tersebut,
89C51 akan mengambil harga yang berada pada alamat memori yang ditunjukkan oleh
isi dari R0 dan kemudian mengisikannya ke akumulator. Mode pengalamatan
indirect addressing selalu merujuk pada RAM internal dan tidak pernah merujuk
pada SFR. Karena itu, menggunakan mode ini untuk mengalamati alamat lebih dari
7Fh hanya digunakan untuk keluarga 8052 yang memiliki 256 byte spasi RAM
internal.
Kelebihan
dan kekurangan dari Indirect Addresing antara lain :
Kelebihan
·
Ruang bagi alamat
menjadi besar sehingga semakin banyak alamat yang dapat referensi
Kekurangan
·
Diperlukan
referensi memori ganda dalam satu fetch sehingga memperlambat proses operasi
Contoh
:
ADD
(A) ; tambahkan isi memori yang ditunjuk oleh isi alamat A ke akumulator
3. Immediate Addresing
Mode pengalamatan immediate addressing sangat umum dipakai
karena harga yang akan disimpan dalam memori langsung mengikuti kode operasi
dalam memori. Dengan kata lain, tidak diperlukan pengambilan harga dari alamat
lain untuk disimpan. Contohnya: MOV A,#20h. Dalam instruksi tersebut,
akumulator akan diisi dengan harga yang langsung mengikutinya, dalam hal ini
20h. Mode ini sangatlah cepat karena harga yang dipakai langsung tersedia.
Kelebihan
dan kekurangan dari Immedieate Addresing antara lain :
Keuntungan
·
Tidak adanya
referensi memori selain dari instruksi yang diperlukan untuk memperoleh operand
·
Menghemat siklus
instruksi sehingga proses keseluruhan akan cepat
Kekurangan
·
Ukuran bilangan
dibatasi oleh ukuran field alamat
4. Register Addressing
Pada metode ini operand berada pada register, cara
kerja metode ini mirip dengan mode pengalamatan langsung. Perbedaannya
terletak pada field alamat yang mengacu pada register, bukan pada memori
utama. Field yang mereferensi register memiliki panjang 3 atau 4 bit,
sehingga dapat mereferensi 8 atau 16 register general purpose, jadi kesimpulan
perbedaannya yaitu CPU mengakses alamat register bukan alamat memori.
Kelebihan
dan kekurangan Register Addressing :
Keuntungan
pengalamatan register
·
Diperlukan field
alamat berukuran kecil dalam instruksi dan tidak diperlukan referensi memori
·
Akses ke regster
lebih cepat daripada akses ke memori, sehingga proses eksekusi akan lebih cepat
Kerugian
·
Ruang alamat
menjadi terbatas
5. Register Indirect Addressing
Metode pengalamatan register tidak langsung mirip
dengan mode pengalamatan tidak langsung Perbedaannya adalah field
alamat mengacu pada alamat register.Letak operand berada pada memori yang
dituju oleh isi register
Kelebihanan
dan kekurangan pengalamatan register tidak langsung adalah sama
dengan pengalamatan tidak langsung
·
Keterbatasan field
alamat diatasi dengan pengaksesan memori yang tidak langsung
sehingga alamat yang dapat direferensi makin banyak.
·
Dalam satu
siklus pengambilan dan penyimpanan, mode pengalamatan register tidak langsung
hanya menggunakan satu referensi memori utama sehingga lebih cepat daripada
mode pengalamatan tidak langsung.
6. Displacement Addressing
Displacement
Addressing adalah menggabungkan kemampuan pengalamatan langsung dan
pengalamatan register tidak langsung. Mode ini mensyaratkan instruksi
memiliki dua buah field alamat, sedikitnya sebuah field yang eksplisit
Field
eksplisit bernilai A dan field implisit mengarah pada register.
Ada
tiga model displacement, yaitu:
1.
Relative
addressing adalah Register yang direferensi secara implisit adalah progra
counter (PC)
·
Alamat
efektif relative addresing didapatkan dari alamat instruksi saat itu
ditambahkan ke field alamat
·
Relativ addressing
memanfaatkan konsep lokalitas memori untuk menyediakan operand-operand
berikutnya
2.
Base register addresing
adalah register yang direferensi berisi sebuah alamat memori, dan field alamat
berisi perpindahan dari alamat itu.
·
Referensi register
dapat eksplisit maupun implisit
·
Memanfaatkan
konsep lokalitas memori.
3.
Indexing adalah
field alamat mereferensi alamat memori utama, dan register yang direferensikan
berisi pemindahan positif dari alamat tersebut
·
Merupakan
kebalikan dari mode base register.
·
Field alamat
dianggap sebagai alamat memori dalam indexing.
·
Manfaat penting
dari indexing adalah untuk eksekusi program-program iterative.
Contoh
:
Field
eksplisit bernilai A dan field imlisit mengarah pada register
7. Stack Addresing
Stack adalah array lokasi yang linier = pushdown
list = last-in-first-out. Stack Operand berada pada stack, operand
secara berkala dimasukan ke stack sehingga ketika operand dibutuhkan maka
operand sudah berada pada “top of the stack”. Teknik pengalamatan tersebut
harus dapat memenuhi kebutuhan komputasi yang dilakukan oleh computer yang
secara garis besar dapat dibagi kedalam tiga kategori yaitu:
·
Operasi load
(memasukan data).
·
Operasi branch
(percabangan).
·
Operasi aritmatik
dan logika.
BAB 4
PENUTUP
1.1 KESIMPULAN
Dapat
ditarik kesimpulan bahwa instruksi-instruksi mesin harus mampu mengolah
data sebagai implementasi keinginan-keinginan kita terdapat kumpulan unit set
instruksi yang dapat digolongkan dalam jenis-jenisnya, yaitu :
1.
Pengolahan data (data processing)
Meliputi operasi-operasi aritmatika dan logika, operasi aritmatika memiliki
kemapuna komputasi untuk pengolahan data numrik, sedangkan instruksi logika
beroperasi terhadap bit-bit, bukannya sebagi bilangan, sehingga insrtuksi ini
memiliki kemampuan untuk pengolahan data lain.
2.
Perpindahan data ( data movement)
Berisi instruksi perpindahan data antar register maupun modul I/O.untuk dapat
diolah oleh CPU maka diperlukan operasi-operasi yang bertugas memindahkan data
operand yang diperlukan.
3.
Penyimpanan data ( data storage)
Berisi instruksi-instruksi penyimpanan ke memori, instruksi penyimpanan sangat
penting dalam operasi komputasi, karena data tersebut akan digunakan untuk
operasi berikutnya, minimal untuk ditampilkan pada layar harus diadakanpenyimpanan
walaupun sementara.
4.
Control aliran program ( program flow control)
Berisi instruksi pengontrolan operasi dan pencabangan, instruksi ini berguna
untuk pengontrolan status dan mengoperasikan pencabangan ke set instruksi lain.
DAFTAR
PUSTAKA
Comments
Post a Comment