Lebih Mengenal Dengan Pemimpin
Siapakah Pemimpin Itu?
Kalau membahas masalah kepemimpinan, yang dibenak kalian adalah seorang
yang pandai atau ahli dalam memimpin. Tapi apakah menjadi pemimpin itu mudah?
Tentu saja tidak. Pemimpin itu harus pandai memimpin anak-anak buahnya. Apa itu
saja sudah cukup? Menurut saya pemimpin itu harus memiliki amanah yang tinggi
dan dapat dipercaya oleh yang lain. Kalau saja pemimpin tidak punya amanah dan
tidak dipercaya, saya yakin perusahaan atau organisasi tersebut akan hancur.
Sebelum itu, apakah pengertian pemimpin itu? Menurut Young (dalam
Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu
bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong
atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh
kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.
Para ahli teori sukarela (compliance induction theorist) cenderung
memandang leadership sebagai pemaksaan atau
pendesakan pengaruh secara tidak langsung dan sebagai sarana untuk membentuk
kelompok sesuai dengan keinginan pemimpin (Moejiono, 2002).
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok. Kebanyakan orang masih cenderung mengatakan bahwa pemimpin yang efektif mempunyai sifat atau ciri-ciri tertentu yang sangat misalnya, charisma, pandangan ke depan, daya persuasi, dan intenstitas. Seperti contonya para pemimpin besar yang kita kenal. Seperti Napoleon, Washington, Lincoln, Churcill. Dan para pemimpin besar kita seperti Soekarno atau Jendral Sudirman.
Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi
contoh oleh pemimpin kepadapengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
Cara alamiah mempelajari kepemimpinan adalah “melakukanya dalam kerja” dengan
praktik seperti pemagangan pada seorang senima ahli, pengrajin, atau praktisi.
Dalam hubungan ini sang ahli diharapkan sebagai bagian dari peranya memberikan
pengajaran atau instruksi.
Kepemimpinan merupakan kemampuan untuk mempengaruhi
suatu kelompok atau individu untuk mencapai sebuah visi atau serangkaian tujuan
yang diterapkan. Sumber pengaruh ini bisa jadi bersifat formal, seperti yang
diberikan pemangku jabatan manajerial dalam suatu organisasi. Kepemimpinan
memiliki kekuatan yang luar biasa besar,ia dapat membuat perbedaan antara
kesuksesan dan kegagalan atas apa yang dikerjakannya. Sehingga seorang pemimpin
hendaknya dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan bijaksana. Agar segala
sesuatu yang dikerjakannya berakhir dengan baik atau dapat menuju kesuksesan.
Kemampuan dan ketrampilan kepemimpinan dalam
pengarahan adalah faktor penting efektifitas pemimpin. Bila organisasi dapat
mengidentifikasikan kualitas-kualitas yang berhubungan dengan kepemimpinan,
kemampuan untuk menyeleksi pemimpin-pemimpin yang efektif maka organisasi
tersebut akan maju dan mendapatkan simpatik dari masyarakat.
Tipologi Kepemimpinan
Tipologi kepemimpinan disusun dengan titik tolak interaksi personal yang
ada dalam kelompok. Tipe-tipe pemimpin dalam tipologi ini dapat dikelompokkan
dalam kelompok tipe berdasarkan jenis-jenisnya. Macam-macam tipologi yang
dikenal dewasa ini, yaitu sebagai berikut:
1. Tipe Otoriter
Tipe otoriter adalah
pemimpin pada setiap kegiatan yang dilakukan selalu melakukan penetapan
keputusan ditentukan oleh pemimmpin itu sendiri tanpa memberikan kesempatan
pada bawahan.
Pemimpin otoriter
memiliki kriteria atau ciri sebagai berikut: Menganggap organisasi sebagai
pemilik pribadi, Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi,
Menganggap bawahan sebagai alat semata-mata, Tidak mau menerima kritik, saran
dan pendapat, Terlalu tergantung kepada kekuasaan formalnya, Dalam tindakan
pengge-rakkannya sering mempergunakan pendekatan yang mengandung unsur paksaan
dan bersifat menghukum.
2. Tipe
Demokratis
Tipe Demokratis adalah
pemimpin pada setiap kegiatan yang dilakukan selalu melakukan penetapan
keputusan dengan bermusyawarah dengan bawahannya.
Pengetahuan tentang
kepemimpinan telah membuktikan bahwa tipe pemimpin yang demokratislah yang paling
tepat untuk organisasi modern. Hal ini terjadi karena tipe kepemimpinan ini
memiliki karakteristik sebagai berikut : dalam proses penggerakan bawahan
selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia itu adalah makhluk yang
termulia di dunia, selalu berusaha mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan
organisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadi dari pada bawahannya, senang
menerima saran, pendapat, dan bahkan kritik dari bawahannya, selalu berusaha
mengutamakan kerjasama dan teamwork dalam usaha mencapai tujuan, ikhlas
memberikan kebebasan yang seluas-luasnya kepada bawahannya untuk berbuat
kesalahan yang kemudian diperbaiki agar bawahan itu tidak lagi berbuat
kesalahan yang sama, tetapi lebih berani untuk berbuat kesalahan yang lain,
selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses daripadanya, dan
berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.
3. Tipe
Liberal
Tipe Liberal adalah pemimmpin pada setiap kegiatan
yang dilakukan selalu melakukann penetapan keputusan dengan meliimpahkan kepada
bawahannya.
Berikut ciri pemimpin liberal :
·
Pimpinan melimpahkan wewenang sepenuhnya
kepada bawahan
·
Keputusan lebih banyak dibuat oleh bawahan
·
Kebijakan lebih banyak dibuat oleh bawahan
·
Pimpinan hanya berkomunikasi apabila
diperlukan oleh bawahanya
·
Hampir tiada pengawasan terhadap sikap,
tingkah laku, perbuatan atau kegiatan yang dilakukan para bawahan
·
Prakarsa selalu datang dari bawahan
·
Peranan pimpinan sangat sedikit dalam
kegiatan kelompok
·
Kepentingan pribadi lebih utama daripada
kepentingan kelompok
·
Tanggung jawab keberhasilan organisasi
dipikul oleh orang per orang
4. Tipe
Populis
Tipe pemimpin yang mampu
membangun rasa solidaritas pada bawahan atau pengikutya. Kepemimpinan populis
berpegang teguh pada nilai-nilai masyarakat yang tradisonal, tidak mempercayai
dukungan kekuatan serta bantuan hutang luar negeri. Kepemimpinan jenis ini
mengutamakan penghidupan kembali sikap nasionalisme
5. Tipe
Kharismatik
Tipe kepemimpinan yang
memiliki ciri khas kepribadian yang istimewa atau wibawa yang tinggi sehingga
sangat dikagumi dan mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap bawahan atau
pengikutnya.
Hingga sekarang ini para
ahli belum berhasil menemukan sebab-sebab mengapa seseorang pemimpin memiliki
karisma. Umumnya diketahui bahwa pemimpin yang demikian mempunyai daya tarik
yang amat besar dan karenanya pada umumnya mempunyai pengikut yang jumlahnya
sangat besar, meskipun para pengikut itu sering pula tidak dapat menjelaskan
mengapa mereka menjadi pengikut pemimpin itu.
Karena kurangnya
pengetahuan tentang sebab musabab seseorang menjadi pemimpin yang karismatik,
maka sering hanya dikatakan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi dengan
kekuatan gaib (supra natural powers). Kekayaan, umur, kesehatan, profil tidak
dapat dipergunakan sebagai kriteria untuk karisma. Gandhi bukanlah seorang yang
kaya, Iskandar Zulkarnain bukanlah seorang yang fisik sehat, John F Kennedy
adalah seorang pemimpin yang memiliki karisma meskipun umurnya masih muda pada
waktu terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat.
6. Tipe
Kooperatif
Tipe pemimpin kooperatif
merupakan ciri khas bangsa Indonesia. Karena kepemimpinan kooperatif memiliki
jiwa pancasila, memiliki wibawa serta daya untuk membawa dan memimpin
lingkungannya kedalam kesadaran kehidupan kenegaraan dan kemasyarakatan
berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.
7. Tipe
Militeristis
Perlu diperhatikan
terlebih dahulu bahwa yang dimaksud dari seorang pemimpin tipe militerisme
berbeda dengan seorang pemimpin organisasi militer. Seorang pemimpin yang
bertipe militeristis ialah seorang pemimpin yang memiliki sifat-sifat berikut :
Dalam menggerakan bawahan sistem perintah yang lebih sering dipergunakan, Dalam
menggerakkan bawahan senang bergantung kepada pangkat dan jabatannya, Senang
pada formalitas yang berlebih-lebihan, Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku
dari bawahan, Sukar menerima kritikan dari bawahannya, Menggemari
upacara-upacara untuk berbagai keadaan.Da
8. Tipe
Paternalistis
Seorang pemimpin yang
tergolong sebagai pemimpin yang paternalistis ialah seorang yang memiliki ciri
sebagai berikut : menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa,
bersikap terlalu melindungi (overly protective), jarang memberikan kesempatan
kepada bawahannya untuk mengambil keputusan, jarang memberikan kesempatan
kepada bawahannya untuk mengambil inisiatif, jarang memberikan kesempatan
kepada bawahannya untuk mengembangkan daya kreasi dan fantasinya, dan sering
bersikap maha tahu.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepemimpinan Seseorang
di Dalam Organisasi
Dalam organisasi pasti ada saja masalah-masalah dalam
kepemimpinan. Factor-faktor yang mempengaruhi kepemimpinan dalam melaksanakan
tugas kepemimpinan mempengaruhi orang atau kelompok menuju tujuan tertentu,
kita pemipin, dipengaruhi oleh beberapa factor. Faktor-faktor yang mempengaruhi
kepemimpinan adalah sebagai berikut:
a. Faktor Kemampuan Personal
Pengertian kemampuan personal adalah kombinasi antara
potensi sejak pemimpin dilahirkan ke dunia sebagai manusia dan faktor
pendidikan yang ia dapatkan. Jika seseorang lahir dengan kemampuan dasar
kepemimpinan, ia akan lebih hebat jika mendapatkan perlakuan edukatif dari
lingkungan, jika tidak, ia hanya akan menjadi pemimpin yang biasa dan standar.
Sebaliknya jika manusia lahir tidak dengan potensi kepemimpinan namun
mendapatkan perlakuan edukatif dari lingkunganya akan menjadi pemimpin dengan
kemampuan yang standar pula. Dengan demikian antara potensi bawaan dan
perlakuan edukatif lingkungan adalah dua hal tidak terpisahkan yang sangat menentukan
hebatnya seorang pemimpin.
b. Faktor Jabatan
Pengertian jabatan adalah
struktur kekuasaan yang pemimpin duduki. Jabatan tidak dapat dihindari terlebih
dalam kehidupan modern saat ini, semuanya seakan terstrukturifikasi. Dua orang
mempunyai kemampuan kepemimpinan yang sama tetapi satu mempunyai jabatan dan
yang lain tidak maka akan kalah pengaruh. sama-sama mempunyai jabatan tetapi
tingkatannya tidak sama maka akan mempunyai pengaruh yang berbeda.
c. Faktor Situasi dan Kondisi
Pengertian situasi adalah
kondisi yang melingkupi perilaku kepemimpinan. Disaat situasi tidak menentu dan
kacau akan lebih efektif jika hadir seorang pemimpin yang karismatik. Jika
kebutuhan organisasi adalah sulit untuk maju karena anggota organisasi yang
tidak berkepribadian progresif maka perlu pemimpin transformasional. Jika
identitas yang akan dicitrakan oragnisasi adalah religiutas maka kehadiran
pemimpin yang mempunyai kemampuan kepemimpinan spritual adalah hal yang sangat
signifikan. Begitulah situasi berbicara, ia juga memilah dan memilih kemampuan
para pemimpin, apakah ia hadir disaat yang tepat atau tidak.
Implikasi Manajerial Kepemimpinan Dalam Organisasi.
Organisasi apapun yang
berdiri, tentu akan menggunakan konsep kepemimpinan karena ada unsur filosofi
(pandangan), harapan/tujuan, tantangan, dan sumber daya di dalamnya. Semua
faktor itu harus diatur sehingga bisa mencapai tujuan yang diharapkan. Dengan
kata lain mesti ada konsep kepemimpinan dalam organisasi. Pada tataran
praktis-managerial, konsep kepemimpinan juga mesti diterapkan sehinga dalam
organisasi terkonsep rapi, bersinergis, dan efektif.
DAFTAR PUSTAKA
Ayub Ranoh, kepemimpinan kharismatik, jakarta , BPK Gunung Mulia , 1999
William A. Cohen, Setiap Pemimpin Harus Baca Buku Ini : The New Art of the Leader, Jakarta, Tangga Pustaka ,2011
John Adair, "Cara Menumbuhkan Pemimpin", Gramedia Pustaka Utama
http://bamzofimagination.blogspot.com/2013/05/ciri-kepemimpinan-liberal.html , selasa, 7-4-2015, 19.20
http://alfrizodewa.blogspot.co.id/2015/05/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html
https://azwinazeh.wordpress.com/2014/10/21/tipologi-kepemimpinan/
https://duniatugasasri.wordpress.com/2013/06/11/teori-dan-arti-penting-kepemimpinan/selasa , 7-4-2015 , 20.15
Comments
Post a Comment