Cinta Yang Tak Terbalaskan

     "IBU ADALAH PENDAMPING HIDUP KITA"


      Kalau kita bayangkan, mungkin kita tidak menyangka bahwa kita itu masih tergantung sama orang tua. Walaupun kita sudah menikah pasti kita masih meminta bantuan kepada orang tua. Paling tidak bagi sang istri baru menanyakan resep masakan kepada ibunya. Itu siih menurut saya...tapi kemungkinan hal itu pasti terjadi. Lalu, bagaimana kalau sang anak tidak membutuhkan peranan orang tuanya?? Pasti sang anak tersebut bisa disebut anak durhaka, sombong, seperti dirinya sendiri sudah memiliki semua kesempurnaan.

kasih-sayang-ibuApakah anda tahu bahwa cinta sang Ibu tidak akan terbalaskan?? Kasih sayang dan cinta seorang ibu kepada anaknya tidak akan terbalas dan tidak akan ternilai dengan apa pun. Perjuangan seorang ibu untuk seorang anak sangat luar biasa. Ketulusan dan kesabarannya dalam menjaga
seorang anak sejak dari kandungan hingga anak tersebut dewasa dan bahkan hingga si anak sudah berkeluarga tidak akan tergantikan. Apakah Anda tahu betapa kerasnya perjuangan Ibu pada saat melahirkan kita?? Saya sendiri pun tidak tahu karena saya belum dikasih akal yang sempurna seperti sekarang ini. Walaupun sekarang juga tidak tahu apakah akal saya sempurna apa tidak....*Eheemm...
    
    Ibu adalah ia yang tak akan tega melihat atau menyaksikan anaknya menderita. Mungkin jika diberikan pilihan kepadanya antara hidup dan kematian yang sangat menentukan, ia akan memilih mati agar kita sebagai anaknya tegap hidup. Mungkin kita tidak lagi ingat ketika ibu kita dengan sangat rela membersihkan kotoran kita saat kita balita, ia yang dengan sabar menyuapi kita saat kita rewel atau yang dengan sabar menunggu malam agar cepat berlalu ketika kita terbaring sakit dengan matanya yang sayu karena tidak tidur mengkhawatirkan kita.  Lantas, sudahkah kita ingat ia ketika kita dewasa??
    Memang terkadang akan ada saja kekesalan yang akan dirasakan oleh seorang anak dengan berbagai alasan karena orang tua nya. Mungkin kita pernah merasa tidak dihargai, atau tidak disayangi karena ibu kita lebih menyangi saudara kita sendiri yang memiliki kelebihan dibandingkan kita atau memang ibu kita lebih menyimpan simpati dan kasih sayang nya kepada saudara yang lain. Mungkin perasaan ini masih ada sampai kita dewasa, jika memang ia sadarkah kita, bahwa kita telah menghilangkan satu poin penting yang sangat berharga dalam hidup kita, yaitu tuntutan kita sebagai seorang anak adalah senantiasa berbakti kepada orang tua kita termasuk dalam hal ini seorang ibu. Jika kita merasa tidak disayangi, bukankah banyak orang yang merasa tidak disayangi padalah ia adalah orang yang paling diperhatikan pada kenyataannya. Jadi semua berawal dari rasa tidak terima kita.. 

    Begitu indahnya gambaran kasih sayang yang diberikan oleh seorang ibu kepada anaknya. Ia memberikan apapun agar anaknya hidup layak dan bahagia. Apakah kita berfikir ketika ia berikan segalanya untuk kita, ia curahkan semua perhatiannya untuk memikirkan kebutuhan kita, sang ibu mengharapkan balasan kita? Sama sekali tidak, jikapun ada ibu yang terkadang meminta sekedar kebutuhannya itupun tidak seberapa, dan itu memang kewajiban kita sebagai seorang anak. Pernahkah kita mendengar dalam ajaran Islam yang mulia, bahwa semua harta yang kita miliki adalah hak orang tua kita? Kasih sayang ibu memang tidak terbatas. Mungkin bagi sebagian kita yang telah merasakannya dan ada yang sama sekali tidak sadar akan besarnya kasih sayang seorang yang mulia ini. Masih ingatkah kita saat kita masih seorang bocah nakal yang sering kali merepotkannya, ia mungkin marah, tapi bukan berarti itu dapat mengurangi kasih sayang nya kepada kita. Ia marah karena kita melakukan sesuatu yang salah, adalah salah satu bukti bahwa ia sedang menyayangi anaknya.
    
     Pasti Anda sering mendengar kalimat "surga berada di telapak kaki ibu". Kalimat tersebut sudah jelas menggambarkan kalau kita itu harus tunduk kepada orang tua kita. Terutama ibu kita sendiri..!!Seorang ibu rela mempertaruhkan nyawanya hanya untuk kehidupan si anak. Ketika melahirkan, si ibu meletakkan nyawanya dihujung rambut, bertarung maut demi kelahiran anaknya. Bahkan, untaian doanya tidak pernah terputus untuk seorang anak sejak dalam kandungan lagi. Mereka selalu berharap dan memohon kepada Allah agar anaknya menjadi anak-anak yang soleh dan solehah. Mereka rela membawa kita selama 9 bulan di kandungannya. Apakah kalian ingin mencoba bagaimana rasanya membawa kandungan didalam perut?? Ambilah pemberat seperti Dumble atau karung terigu lalu ditimbang hingga mencapai 3-4 Kg. Capek? Berat? Itulah yang dirasakan Ibu kita pada saat mengandung kita.
   
     Belum lagi ditambah pekerjaan. Seorang Ibu yang masih bekerja sebagai pegawai kantoran pasti lebih capek daripada ibu rumah tangga. Seperti Ibu saya sendiri. Pada saat ibu saya mengandung saya, Ibu saya masih pegawai kantor. Waktu saya mendengar kisah Ibu saya pada saat mengandung saya, rasanya tuuhh JLEEB banget. Langsung menusuk ke hati. Katanya Ibu saya suka lari-lari untuk mengejar bus umum. Soalnya kalau tidak bisa naik bus tersebut harus menunggu lama lagi. Setelah naik bus, biasanya Ibu saya duduk di samping supir(biasanya disamping supir ada tempat yang lumayan luas berbentuk persegi). Lalu Ibu saya diberitahu bahwa tempat tersebut adalah bagian dari mesin bus tersebut. Coba Anda bayangkan, seorang Ibu hamil yang sedang mengandung saya sendiri duduk di atas mesin bus. Makanya gede nya saya jadi seperti ini....*Ehemm....
     
    Didalam Islam, salah satu doa yang dikatakan Mustajab adalah doa dari seorang ibu. Ia adalah orang yang berdoa tanpa mengharapkan balasan dari anaknya. Oleh karena itu, jika kita mengharapkan keberhasilan dan kebaikan senantiasa menyertai kita dimanapun dan apapun usaha yang kita lakukan, maka mintalah doa serta restu dari ibu kita jika memang ia masih ada. Tatkala kita mendapatka restu serta doanya, maka itu adalah peluang serta asset berharga yang kita punya. Sebaliknya, jangan sekali-kali kita menyakiti hadi seoang ibu. Jika seoang ibu telah murka karena kedurhakaan yang dilakukan oleh anaknya, maka tatkala ia berdoa keburukan untuk anaknya karena kedurhakaan sang anak kepadanya, maka ini adalah mala petaka yang sangat mengerikan yang tidak bisa kita bayangkan akibatnya. Semoga kita bukan termasuk anak-anak yang durhaka kepada orang tua kita.Amiinn..!!!




    Oleh karena itu, jika kita inginkan kebahagiaan dunia maupun di akherat, maka hendaklah kita senantiasa memperhatikan sikap kita kepada ibu dan ayah kita. Kasih sayang seorang ibu dan seorang ayah, adalah keniscaaan yang tak dapat kita baikan. Jikapun Allah takdirkan kita tak sempat lama bersama mereka, kita masih bisa panjatkan doa atau bersedekah untuk keduanya. Pada saat orang tua kita sudah tidak ada, penyesalan apapun kita tidak dapat mengulang waktu. Maka dari itu, dikala orang tua kita masih sehat, berikanlah yang terbaik. Buatlah orang tua kita selalu tersenyum. Banggakanlah orang tua kita. Baru Anda bisa membanggakan orang lain. Semoga dengan banyaknya kita berdoa atau bersedekah yang kita tujukan untuk mereka, hal ini akan menjadi penolong mereka dan meringankan beban ibu dan ayah kita diakherat kelak.

By: Umar_zzz

Comments

  1. Artikel yang bagus kak. Coba di postingkan ke blog kompas pasti banyak yg tersentuh *Uhukuhuk

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts