Key Performance Indicators
SEBUAH
INDIKATOR KINERJA UTAMA
A. PENJELASAN
Indikator kinerja atau indikator
kinerja utama (IKU) (key performance indicators, KPI) adalah metrik finansial
ataupun non-finansial yang digunakan untuk membantu suatu organisasi menentukan
dan mengukur kemajuan terhadap sasaran organisasi. KPI digunakan dalam intelijen bisnis untuk menilai keadaan kini suatu bisnis dan menentukan
suatu tindakan terhadap keadaan tersebut.
KPI sering digunakan
untuk menilai aktivitas-aktivitas yang sulit diukur seperti keuntungan
pengembangan kepemimpinan, perjanjian, layanan, dan kepuasan. KPI umumnya
dikaitkan dengan strategi organisasi yang contohnya diterapkan oleh
teknik-teknik seperti kartu skor berimbang (BSC,balanced
scorecard). KPI
berbeda tergantung sifat dan strategi organisasi. KPI merupakan bagian kunci
suatu sasaran terukur yang terdiri dari arahan, KPI, tolak ukur,
target, serta kerangka waktu.
Key Performance Indicator merupakan matrik baik finansial maupun
non finansial yang digunakan oleh perusahaan untuk mengukur performa
kinerjanya. Key Performance Indicator biasanya digunakan untuk menilai kondisi
suatu bisnis serta tindakan apa yang diperlukan untuk menyikapi kondisi
tersebut.
Selama
ini Key Performance Indicators digunakan untuk mengukur parameter kualitatif
yang cenderung sulit pengukurannya. Misalnya kualitas kepemimpinan dan kepuasan
pelanggan. Satu hal yang perlu Anda perhatikan, tidak semua matrik adalah Key Performance Indicators.
Perbedaannya
terletak pada isi matriknya. Matrik Key Performance Indicators menjelaskan
performa kinerja yang hendak dicapai oleh sebuah perusahaan serta
langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan untuk merealisasikan obyek
strategi dari perusahaan tersebut.
Sebuah
matrik dikatakan sebagai Key Performance Indicators ketika memenuhi kriteria berikut ini:
(1)
Memiliki target. Yakni target apa yang hendak dicapai serta waktu yang
diperkukan untuk meraih target tersebut.
(2)
Berorientasi pada outcome. Jadi tidak sekedar output (hasil dari proses) sebab
outcome berpengaruh secara signifikan.
(3)
Memiliki nilai threshold (ambang batas). Yakni untuk membedakan antara nilai
target dengan nilai aktual.
Key Performance Indicators memiliki peran penting bagi kemajuan
sebuah perusahaan. Sebab, perusahaan akhirnya dintuntut memiliki visi dan misi
yang jelas serta langkah praktis untuk merealisasikan tujuannya. Dan tidak
sekedar itu saja, dengan Key Performance Indicators perusahaan bisa mengukur
pencapaian performa kinerjanya. Apakah sudah sesuai ataukah belum sama sekali.
Karena
Key Performance Indicators merupakan alat ukur performa kinerja sebuah
perusahaan, maka Key Performance Indicators juga harus mencerminkan tujuan yang
ingin diraih oleh perusahaan tersebut. Artinya, Key Performance Indicators
setiap perusahaan bisa jadi berbeda sesuai dengan kebutuhannya.
Oleh
karena itu sebelum menetapkan Key Performance Indicators, perusahaan harus
melakukan beberapa persiapan berikut ini:
(1) Menetapkan tujuan
yang hendak dicapai.
(2) Memiliki bisnis proses yang telah terdefinisi dengan jelas.
(3) Menetapkan ukuran kuantitatif dan kualitatif sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
(4) Memonitor setiap kondisi yang terjadi serta melakukan perubahan yang diperlukan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan, baik tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang.
(2) Memiliki bisnis proses yang telah terdefinisi dengan jelas.
(3) Menetapkan ukuran kuantitatif dan kualitatif sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
(4) Memonitor setiap kondisi yang terjadi serta melakukan perubahan yang diperlukan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan, baik tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang.
Key
Performance Indicators membutuhkan perencanaan yang matang. Selain itu juga
harus didukung oleh ketersediaan data dan informasi yang akurat serta
konsisten. Di sinilah peran penting sistim informasi bagi sebuah perusahaan.
Jika
perusahaan mampu menyediakan sistim informasi yang akurat, konsiten, dan mudah
diakses bagi siapa saja yang berkepentingan, niscaya data yang diperoleh bisa
dipertanggungjawabkan keakuratan dan konsistensinya. Walhasil, perusahaan juga
harus menyediakan perangkat teknologi informasi yang fungsional dan tepat
sasaran.
Agar
Key Performance Indicators bisa berfungsi dengan optimal, maka Key Performance
Indicators harus memenuhi kaidah SMART. Yakni scietific (spesifik), measureable
(terukur), achievable (bisa dicapai/realistis), reliable (bisa dipercaya), time
bound (target waktu).
B.
PERBEDAAN
Hampir kebanyakan orang
beranggapan ada kesamaan antara Key Performance Indicator (KPI)
dan Metric. Anggapan itu tidak sepenuhnya salah, karena sebenarnya KPI itu
adalah metric, tapi tidak semua metric itu adalah KPI. Nah,
terus bagaimana menjelaskannya? Jawaban sebenarnya adalah bagaimana membedakan
antara metric yang merupakan KPI dan metric yang hanya merupakan
ukuran saja / indicator only.
Dari namanya, Key
Performance Indicator sudah menyebutkan, performance indicatoratau penunjuk
kinerja. Contohnya performance suatu proses diukur atau ditunjuk
melalui suatu KPI. KPI bukan hanya mengukur suatu panjang, suatu
waktu proses, suatu umur alat tetapi lebih tepat ukuran dari suatu performance atau
kinerja. Lebih lanjut, KPI merupakan ukuran kunci (key) terhadap bisnis
atau kesuksesan, bukan hanya ukuran seadanya / sambil lalu dari suatu
bisnis proses. Dengan demikian, KPI sangat erat berhubungan dengan obyektif
dari proses yang akan diukur.
Sebuah organisasi layaknya
memiliki banyak metric, namun hanya sedikit KPI. Contoh metric adalah
: profitabilitas, pangsa pasar, penjualan, jumlah karyawan dst. Namun KPI merupakan
suatu performance metric yang secara nyata dan jelas terkait dengan
sasaran strategis organisasi yang mampu mendorong organisasi menerjemahkan
strateginya ke dalam terminologi yang bisa dikuantifikasi. Rancangan KPI
yang baik memberikan informasi yang dalam, jelas dan tajam mengenai
kecenderungan suatu kinerja, sementara itu juga didukung oleh ketersediaan metric yang
rinci. KPI yang tepat juga membantu apakah organisasi sudah melakukan hal
yang benar dan mengetahui apa yang perlu perbaikan (improvement) atau
penyesuaian.
Dengan
demikian, tampaklah apa perbedaan dari metric dan KPI :
- KPI adalah metric, tapi tidak semua metric merupakan KPI.
- Organisasi memiliki banyak metric, tapi hanya sedikit KPI.
- Metric dapat berupa suatu ukuran tentang suatu (besaran, jumlah, waktu), tetapi KPI adalah ukuran yang mempunya makna berarti dan kunci (matter most & key)
- Metric dapat diubah atau tidak dapat diubah melalui suatu aksi. Tetapi KPI sebaiknya harus dapat diubah melalui suatu aksi (actionable). Jangan mengukur sesuatu sebagai KPI jika hal itu tak dapat diubah melalui serangkaian aksi spesifik.
Lalu kapan dan
bilamana sebuah metric bisa menjadi KPI? maka KPI
adalah metric yang :
- Outcome-oriented — bukan hanya sekedar output (keluaran dari proses), karenaoutcome memiliki pengaruh (impact).
- Target-based — memiliki paling tidak satu nilai sasaran yang sensitif terhadap waktu
- Rated / Graded — memiliki nilai ambang (threshold) yang membedakan antara nilai aktual dan target.
SUMBER:
BY: Umaru San
Comments
Post a Comment